[PUISI] Perihal Hati - Karya Wardatin Adieliyya

 

Perihal hati yang kau hancurkan,

Membuat kota kelahiranku sendiri tak ingin ku injak lagi,

Duri yang terlalu dalam masuk ke palung hati,

Membuat retakan segala sisi.

 

Kota kelahiranku yang tak ingin ku tinggali,

Sekali lagi,

Ini perihal hati,

Aku bertanggung jawab atas kebahagiaanku sendiri,

Walau pergi menjadi pilihan yang ku nanti. 


<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9398914066965506"

     crossorigin="anonymous"></script>

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jika itu...

Jika dicintai itu akan indah tapi aku merasakan sulitnya. Jika cinta adalah bahagia yang kuterima adalah memaksa bahagia. Jika cinta tentang menyatu tapi kami semakin hancur. 18/03/2025 (At home)
Baca selengkapnya

RUMAH ITU MERENGGUTNYA

Tak akan ada yang lebih lelah dari menangkis hujan tanpa payung. Atau perihal gonggongan anjing yang tak bisa kau hentikan jika bukan kau yang beranjak. Percuma saja surat cinta yang kau buat jika tak pernah dibaca. Sedang senangku duduk menatap langit malah diberi hujan oleh tuhan. Dinginnya menusuk hingga ketulang, tak berniatku untuk menepi. Tak ada tujuan lain selain rumah itu. Walau ia hampir roboh dengan tiang yang mulai lapuk tanpa pernah diperbaiki. Intuisiku sudah memberi sinyal bawah ini akan roboh. Bisa saja reruntuhannya akan menimpaku saat sedang terlelap. Tetapi tenang saja takkan ku tinggalkan tempat ini, bahkan saat ia sendiri yang merenggutku. Rabu, 11 Desember 2024 Berteduh Coffe
Baca selengkapnya

Aksara Nan Indah - Wardatin Adieliyya

Aksara yang tertulis di setiap puisi, Setiap detak jantung yang mengabadikan kata cinta, Denyut nadi yang menyambung nyawa, Dan nafas yang tak dapat berhenti selagi kau ada didunia, Sekalipun pasir yang terpikir oleh ombak, Tak membuatnya hilang dan berubah jadi lautan.  Enduocafe Jambi, 8 Agustus 2024
Baca selengkapnya